Apakah kamu siswa SMA/sederajat yang ingin melanjutkan studi ke jenjang berikutnya dan mengganti status menjadi mahasiswa?
Jika iya, maka kamu harus memperhatikan beberapa tips berikut ini untuk memaksimalkan waktumu selama menjadi mahasiswa.
Di dalam artikel ini saya akan membahas tentang 5 tips menjadi mahasiswa yang produktif berdasarkan pengalaman saya selama berkuliah di Telkom University.
Ikut Organisasi
Makna organisasi saat ini seringkali disalah-artikan. Di masa perkuliahan, kampus menuntut mahasiswanya untuk aktif dari segi akademik dan non-akademik dan aktivitas ini biasanya dinilai dengan parameter poin, di Telkom University, poin ini disebut dengan TAK (Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan). Secara umum, ini merupakan parameter yang bagus untuk mengawasi dan tetap memastikan mahasiswa tetap aktif selama di kampus, akan tetapi tak jarang mahasiswa yang hanya ikut organisasi hanya untuk mendapatkan TAK tanpa memaknai arti organisasi itu sendiri.
Organisasi memang dibentuk untuk menjadi wadah bagi suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Namun, terlepas dari apapun tujuannya organisasi memiliki makna yang lebih, diantaranya; mengenal lingkungan kampus, meningkatkan pergaulan dan rasa percaya diri, serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi memiliki makna tersendiri, dan untuk memaknainya kita harus terjun dan turut ikut andil dalam prosesnya.
Pelatihan
Selama masa perkuliahan saya merasa menyesal karena belum pernah ikut pelatihan atau sertifikasi, karena yang saya yakini adalah setelah lulus, hard skill sangatlah penting. Jika dengan organisasi soft skill kita menjadi terasah, pelatihan dan sertifikasi justru akan mengasah hard skill dan juga tingkat kepercayaan diri, karena dengan sertifikat yang didapat artinya kita memiliki kredibilitas untuk menjadi seorang profesional.
Assisten
Menjadi assisten berarti kita bisa mengasah dan mempertajam ilmu yang kita miliki. Di Telkom University, mahasiswa bisa mendaftar menjadi assisten dosen atau assisten laboratorium. Setiap bidang yang ada di dunia bertumpu pada satu hal, yaitu habit atau pembiasaan. Dengan terbiasa dan membiasakan sesuatu yang baik, dalam hal ini belajar dan mengajar, maka kita akan semakin mahir, begitu pun sebaliknya. Selain mahir, mahasiswa akan menjadi produktif karena bisa mendapatkan upah dari mengajar. Lumayan banget kan, kita jadi bisa tambah-tambah uang jajan, maka biasakanlah diri dengan kebiasaan yang baik dan teruslah berlatih.
Habit and routine have an unbelievable power to waste and destroy
Henri de Lubac
Lomba
Jika sertifikat dan menjadi assisten sudah didapat, maka ini saatnya untuk menguji kemampuan kita di level nasional. Kuliah bukan hanya sekedar kampus-kantin-perpus saja. Dengan melihat dunia luar, kita bisa tahu bahwa diatas langit masih ada langit lagi. Hal ini penting untuk tetap membuat kita menjadi pribadi humble yang kompetitif.
Beruntungnya, sudah banyak kampus yang mendukung kegiatan lomba agar mahasiswanya mampu bersaing tidak hanya di dalam kampus namun juga di luar kampus. Selama pengalaman saya, Telkom University akan menanggung biaya transportasi mahasiswanya yang akan mengikuti lomba di tingkat nasional. Terlebih lagi, Telkom University juga memiliki Program Mahasiswa Berprestasi, yang artinya jika kita berhasil membawa pulang trophy, kita berhak mendapatkan beasiswa dari kampus juga lho.
Lomba sekalian jalan-jalan gratis, dapat hadiah, dapat beasiswa.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
(QS: Ar-Rahman)
Bisnis
Meski penulis merupakan mahasiswa program studi Teknik Informatika, panggilan untuk menjadi entrepreneur sangatlah kuat. Secara umum, lomba yang pernah saya ikuti adalah lomba bisnis plan. Karena di era modern seperti sekarang ini yang mengeksekusi terlebih dulu lah yang kuat. Dengan mengikuti banyak lomba bisnis, penulis jadi memahami bahwa ide yang terpintas di benak kita bukan tidak mungkin akan terpintas di benak orang lain. Sehingga ketajaman dalam melihat peluang dan merubahnya menjadi kenyataan sangat perlu diasah.
Walaupun bisnis yang pernah saya buat keuntungannya masih pasang surut, dari situ saya mendapat pelajaran bahwa dalam memulai bisnis, resiko akan sebanding dengan hasil. High risk – high return dan vice versa. Menjadi kuproy (kuli proyek) dari projek ke projek sudah pernah saya lalui. Beruntungnya penulis merupakan orang yang tidak bisa diam dan tidak kenal malu, hingga selain menjadi kuproy, saya bisa menjadi MC (Master of Ceremony) dari panggung satu ke panggung lainnya.
Setelah memahami konsep high risk – high return, penulis mencoba peruntungan di bisnis clothing line.
Meski terseok-seok di awal, pelajaran selalu dapat saya ambil dari bisnis yang dijalani. Banyak sekali bisnis yang bisa dilakukan selama masa perkuliahan dan tidak banyak menyita waktu dikarenakan maraknya tools dan apps yang siap membantu, dan menjadi mahasiswa juga merupakan sebuah keuntungan besar karena kita dapat salah dan belajar dari kesalahan tanpa takut resiko dipecat atau bangkrut.
Semua tips diatas menjadikan penulis pribadi yang lebih mandiri dan mendewasa di tiap tahapannya, dan itu semua tidak terlepas dari yang namanya networking. Menentukan value diri dan memantaskan diri di tiap kesempatan, dan bertemu dengan orang-orang berpengalaman, membuat kita makin merunduk namun terisi dengan ilmu, ambil ilmu dan kegagalan dari tiap pribadi yang kita temui.
Because your Network determines your Net-worth
graNT CARDONE
Sampailah kita di akhir blog tentang tips menjadi mahasiswa yang produktif. Cari kegagalan yang akan memantulkan kita makin tinggi. “Fail Big” jangan takut gagal, kegagalan adalah bukti bahwa kita sedang belajar dan berproses.
Leave a Reply